Kamis, 20 Oktober 2011

Contoh Proposal Thesis

PENGEMBANGAN INDIKATOR SUPPLY CHAIN SEBAGAI UPAYA MENUJU LEAN CONTRUCTION PADA PROYEK SUBSEA PIPELINE 
PT DWISATU MUSTIKA BUMI

PROPOSAL

Pengajuan penelitian sebagai salah satu syarat
Penyusunan Thesis untuk memperoleh gelar Magister dari
Universitas Mercubuana Jakarta


Oleh
HARIYANTO
NIM : 55308110010





PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI
MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
JAKARTA
2009
1.1.    Latar Belakang

Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat “fragmentasi” tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak yang berbeda dan adanya kecenderungan bahwa masing-masing perusahaan yang terlibat memfokuskan diri pada aktifitas tertentu yang menjadi core competency-nya, serta menyerahkan aktifitas pendukung pada pihak-pihak lain di luar perusahaannya, merupakan beberapa penyebab terjadinya fragmentasi yang ada, hingga menjadikannya sebagai salah satu karakteristik dalam industri konstruksi. Meningkatnya biaya pelaksanaan, keterlambatan, konflik dan perselisihan, merupakan contoh permasalahan yang berawal dari fragmentasi,

Untuk itu perlu adanya suatu solusi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah penerapan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya dalam pengelolaan rantai pasok (SCM) di suatu proyek konstruksi. Penerapan konsep ini dapat mendukung terhadap adanya perbaikan kinerja dari suatu jaringan supply chain (termasuk di suatu proyek konstruksi). SCM merupakan suatu filosofi terintegrasi yang mengatur dan mengelola aliran total di suatu jaringan supply chain mulai dari supplier hingga konsumen akhir. dengan dasar pemikiran berusaha mengurangi kesia-siaan (ketidakefisienan) dan optimalisasi pencapaian value dalam jaringan supply chain, agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kepuasan pada pelanggan.

Berbagai kajian tentang SCM pada konstruksi yang telah ada sebelumnya  perlu ditindaklanjuti dengan studi-studi yang mengarah pada metoda pengelolaan supply chain konstruksi yang  lebih efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan suatu alat bantu sebagai media di dalam melakukan penilaian terhadap efektifitas dan efisiensi jaringan supply chain proyek konstruksi. Alat bantu yang dimaksud di sini berupa suatu indikator yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menilai kinerja terkait efektifitas dan efisiensi dari jaringan supply chain itu sendiri. Melalui penelitian inilah alat bantu berupa indikator tersebut kemudian akan dikembangkan.

Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan indikator-indikator penilaian yang akan digunakan sebagai alat bantu untuk mengevaluasi kinerja terkait efektifitas dan efisiensi supply chain pada proyek konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek-proyek subsea pipeline  PT Dwisatu Mustika Bumi  (DMB) dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. Oleh karena itu indikator-indikator yang dikembangkan akan didasarkan terhadap penerapan tiga aspek utama dari konstruksi ramping (Lean Construction), yaitu “conversion,” “flow,” dan “value.” Dimana ketersediaan jenis-jenis data, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain, yang tipikal dimiliki oleh kontraktor-kontraktor besar yang menangani pelaksanaan suatu proyek konstruksi, juga akan menjadi pertimbangan di dalam penyusunannya. Selain itu telaah terhadap studi literatur terkait konsep rantai pasok (supply chain) dan pengelolaan rantai pasok (supply chain management) juga akan dilakukan sebagai dasar dalam pengembangan indikator serta untuk memperoleh pendalaman pemahaman terhadap jenis data yang telah teridentifikasi. Setelah indikator kinerja supply chain yang mendukung terhadap pencapaian konstruksi ramping berhasil dikembangkan, maka akan dilakukan suatu kajian berdasarkan hasil penerapan indikator di lapangan. Dengan demikan diharapkan dapat diketahui apakah indikator-indikator yang telah dikembangkan tersebut memang telah tepat dan dapat digunakan untuk mengukur kinerja supply chain dalam rangka pencapaian konstruksi ramping pada proyek-proyek konstruksi subsea pipeline PT DMB.



1.2.    Rumusan Masalah

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengkaji kinerja jaringan supply chain adalah dengan melakukan penilaian terhadap kinerja (efektifitas dan efisiensi) dari jaringan supply chain itu sendiri. Untuk itu diperlukan suatu alat bantu berupa indikator yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menilai kinerja dari jaringan supply chain terutama di suatu proyek konstruksi sehingga dapat mendukung terhadap pencapaian konstruksi ramping.

Oleh karena itu pertanyaan-pertanyaan mendasar yang menjadi perhatian untuk dicari jawabannya melalui penelitian ini, adalah:
1.      Indikator-indikator apa saja yang dapat digunakan untuk menilai kinerja supply chain pada proyek konstruksi subsea pipeline  yang mendukung terhadap pencapaian lean construction  ?

1.3.    Batasan Penelitian

Batasan penelitian tentang ”Pengembangan indikator kinerja supply chain pada proyek konstruksi subsea pipeline” ini adalah sebagai berikut:

1.        Indikator-indikator penilaian yang dikembangkan akan didasarkan terhadap penerapan tiga aspek utama dari konstruksi ramping (lean construction), yaitu “conversion,” “flow,” dan “value”. Oleh karena itu di dalam penyusunan terhadap indikator, tidak akan terlepas dari berbagai studi literatur yang terkait dengan konsep tersebut, baik dari paper, maupun penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
2.        Jenis-jenis data yang dianggap mewakili yang tipikal pada proyek konstruksi pipa terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain, juga akan menjadi pertimbangan di dalam penyusunan indikator penilaian. Selain itu telaah terhadap studi literatur terkait konsep rantai pasok (supply chain) dan pengelolaan rantai pasok (supply chain management) juga akan dilakukan sebagai dasar dalam pengembangan indikator serta untukmemperoleh pendalaman pemahaman terhadap jenis data yang telah teridentifikasi.
3.         Identifikasi terhadap jenis-jenis data seperti yang dimaksud pada point 2, dilakukan melalui suatu wawancara dan diskusi terpadu dengan pihak-pihak yang terlibat di proyek yang dijadikan studi kasus (site manager, project manager, maupun divisi procurement dan logistik).
4.        Dilakukan pengujian validitas pada penelitian ini, terdiri dari validasi terhadap wawancara dan validasi data atau jawaban responden. Untuk validasi wawancara, yaitu dengan mendiskusikan aspek-aspek yang akan diukur dalam wawancara dengan ahlinya kemudian dari hasil konsultasi tersebut diperoleh masukan dan perbaikan terhadap wawancara baik terhadap format wawancara maupun isi wawancara.  Sedangkan untuk validasi data dilakukan dengan mengukur tingkat kesesuaian data hasil survei terhadap data literatur. Perbandingan yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dari hasil yang diperoleh berdasarkan pengolahan data survey dengan data literature.
5.        Proyek yang dijadikan studi kasus di dalam mengidentifikasi ketersediaan jenis-jenis data yang dimaksud pada point 2 maupun yang dijadikan uji coba penerapan set indikator yang telah dikembangkan, dibatasi hanya pada proyek konstruksi subsea pipeline PT DMB, dengan asumsi sudah menerapkan konsep manajemen yang baik (yang telah mencerminkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam konsep konstruksi ramping) pada proses produksi maupun sistem koordinasinya. Serta memudahkan urusan untuk perizinan penelitian



1.4.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi indikator-indikator apa saja yang dapat digunakan untuk menilai kinerja dari supply chain pada proyek konstruksi bangunan gedung yang mendukung terhadap pencapaian konstruksi ramping.

1.5.    Manfaat   Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh indikator kinerja yang tepat untuk menilai kinerja dari supply chain pada proyek konstruksi subsea pipeline. Sehingga indikator penilaian ini nantinya bisa digunakan sebagai input bagi penelitian selanjutnya mengenai kajian kinerja supply chain pada proyek konstruksi pipa, dan hasil akhirnya kemudian bisa dijadikan sebagai bahan masukan untuk penciptaan dan pengembangan suatu sistem atau konsep pengelolaan supply chain yang tepat untuk diterapkan dalam industri konstruksi subsea pipeline dan menjadi strategi yang efektif untuk tujuan pencapaian penghematan biaya proyek

1.6.    Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan gambaran tahap-tahapan dan pendekatan yang hendak dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini. Untuk mencapai tujuan penelitian seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka diusulkan suatu metodologi sebagai berikut:
  1. Sebagai langkah awal penelitian dilakukan telaah terhadap studi literatur meliputi teori-teori yang terkait konsep rantai pasok (supply chain), pengelolaan rantai pasok (supply chain management) dan konstruksi ramping (lean construction) serta konsep indikator kinerja dan konsep kinerja rantai pasok (supply chain). Dalam penelitian ini, berbagai studi literatur tersebut akan menunjang terhadap pengembangan indikator. Indikator yang telah terbentuk nantinya akan dikelompokkan terhadap 3 (tiga) prinsip utama dari konsep lean construction. Sedangkan konsep rantai pasok (supply chain) dan pengelolaan rantai pasok (supply chain management) selain digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan indikator, juga diperlukan sebagai dasar didalam  melakukan pendalaman pemahaman terhadap jenis-jenis data yang tipikal perusahaan dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi yang akan diidentifikasi.
  2. Setelah kegiatan studi pustaka dilakukan, dilakukan suatu survey yang bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan jenis-jenis data yang tipikal dimiliki oleh perusahaan dari pelaksanaan suatu proyek konstruksi pipa bawah laut ini, yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain. Dari hasil survey ini selain akan diperoleh apa saja jenis data yang ada di proyek yang menjadi studi kasus, juga akan diperoleh keterangan mengenai isi dari masing-masing jenis data yang ada. Termasuk melakukan validasi untuk mengetahui apakah jenis-jenis data yang telah teridentifikasi dari hasil studi literatur tersebut memang tersedia di proyek. Selain itu berbagai informasi seperti bagaimana manajemen proyek melakukan pencatatan dan bagaimana bentuk form dari data pendukung di proyek studi kasus juga diharapkan dapat diperoleh. Diakhiri dengan pengumpulan data berupa pengambilan sampling dari masing-masing jenis data yang dibutuhkan agar dapat dilakukan kajian lebih lanjut terkait dengan isi dari masing-masing jenis data sebagai bahan pertimbangan di dalam penentuan rumus untuk penilaian kuantitatif.

  1. Setelah survey identifikasi, validasi dan pengumpulan data dilakukan, kemudian dilakukan pengembangan indikator kinerja supply chain, yang yang terdiri dari analisis dan pembahasan terhadap data yang berhasil diperoleh berupa pengkajian yang lebih mendalam terhadap isi dari masing-masing jenis data, dilanjutkan dengan pengkajian terhadap indikator kinerja yang pernah dikembangkan di industri konstruksi maupun industri lain, dilakukan  pemilihan terhadap sekian banyak indikator yang berhasil dikaji, kemudian dilakukan penentuan atau penyesuaian nama indicator, melakukan pendefinisian terhadap masing-masing indikator, menentukan bagian mana dari masing-masing jenis data yang akan digunakan untuk dasar pengukuran serta penentuan bagaimana cara untuk mengukurnya serta akan dilihat bagaimana keterkaitannya dengan prinsip-prinsip yang ada di dalam konsep lean construction.
  2. Indikator yang telah dikembangkan kemudian akan diuji cobakan pada satu proyek studi kasus. Hal tersebut pada akhirnya akan memberikan suatu hasil analisa secara kuantitatif yang akan memberikan gambaran kualitas dari masing-masing data yang telah diperoleh sehingga dapat diketahui seberapa baik data tersebut dapat mendukung terhadap indikator yang dikembangkan (mendukung terhadap pencapaian konstruksi ramping). Dari hasil pengaplikasian tersebut rekomendasi perbaikan akan coba diberikan terhadap set indikator yang telah dikembangkan, agar jika indikator ini kemudian digunakan dalam mengkaji kinerja supply chain di proyek-proyek konstruksi maupun dalam penelitian lain, maka akan lebih memudahkan dan memungkinkan di dalam penggunaannya
  3. Menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran-saran untuk pengembangan selanjutnya.

Metodologi penelitian yang dilakukan digambarkan dalam diagram alir pada gambar 1.1. berikut ini.




MULAI


STUDI LITERATUR :

-   Konsep SC, SCM, dan LC
-   Konsep indikator kinerja
-   Konsep kinerja SC


SURVEY KETERSEDIAAN DATA :

-   Wawancara identifikasi jenis data terkait aliran material /jasa, uang dan informasi dan mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan SC

-   Pengumpulan Data


PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SC :

-  Kajian yang lebih mendalam terhadap isi dari masing-masing jenis data

-  Penentuan nama indikator

-  Pendefinisian terhadap masing-masing indikator

-  Melihat keterkaitan jenis data dengan prinsip-prinsip yang ada didalam konsep lean construction


PENERAPAN INDIKATOR KINERJA SC

PADA PROYEK STUDI KASUS
-  Analisa hasil penerapan indikator kinerja SC

-  Perbaikan indikator kinerja SC


KESIMPULAN & SARAN


SELESAI



Gambar. 1.1. Diagram Alir Penelitian






1.7.       Sistematika Penulisan

Bab I  - Pendahuluan
Berisikan motivasi dan alasan (rationale) dari penelitian. Menunjukkan mengapa penelitian ini dilakukan, Apa permasalahannya yang tengah dihadapi dan apa manfaat yang di peroleh jika terdapat solusi atas masalah ini. Bab ini berisi pertanyaan penelitian (atau rumusan masalah) serta tujuan penelitian.

Bab II  - Kajian Pustaka
Berisi landasan teori yang digunakan dalam mengkaji berbagai aspek yang relevan dengan permasalahan dalam studi. Antara lain mengenai konsep dan definisi rantai pasok (supply chain), konsep dan definisi pengelolaan rantai pasok (supply chain management), konsep konstruksi ramping (lean construction), konsep dan definisi indikator kinerja supply chain serta konsep kinerja supply chain di berbagai industri terkait dengan pengukuran kinerja supply chain di perusahaan manufaktur yang pernah dikembangkan dan pengembangan indikator kinerja berbasiskan konsep konstruksi ramping (lean construction) yang pernah diteliti sebelumnya. Didalam proses penelitian, maka studi literatur ini akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan indikator kinerja supply chain, dan mendukung terhadap pengembangan instrumen pengumpulan data berupa butir-butir pertanyaan dalam wawancara.

Bab III – Metodologi
Secara umum berisi bagaimana tujuan penelitian akan dicapai. Termasuk uraian yang cukup detail mengenai sampel, alat yang digunakan, tempat/ruang penelitian, dan data yang akan dikumpulkan. Juga mencakup bagaimana data akan diolah dan dianalisis, serta uji-uji statistic yang akan dilakukan.


Bab IV -  Hasil dan Analisis
Hanya terdiri atas data yang telah dikumpulkan, data yang telah diproses serta analisa atas data. Analisis dapat mencakup pola data dan hasil uji statistic. Bab ini tidak mencakup interpretasi/kajian atas data yang telah diperoleh.

Bab V – Diskusi
Berisikan kajian dan interpretasi atas data yang telah diperoleh. Dapat pula di uraikan kajian atas metoda lain yang sejenis, hasil-hasil penelitian di bidang ini, serta implikasi penerapan hasil di tempat kerja. Diuraikan pula keterbatasan yang dimiliki oleh penelitian ini. Nyatakan tujuan di awal bab; demikian pula dengan hasil utama (major findings) dari penelitian ini.

Bab VI  Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dari temuan-temuan yang diperoleh pada bab sebelumnya sebagai bagian dari proses pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menjadi dasar penelitian, yang dirasakan masih kurang untuk mendukung kesempurnaan dalam penelitian ini, sehingga hal ini nantinya bisa dijadikan sebagai saran perbaikan terhadap arah penelitian selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar